Minggu, 04 Oktober 2015

Kromatografi
     
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran yang ada di dalam  sampel di antara dua fase, yakni fase diam (padat atau cair) dan fase gerak. Ada banyak macam-macam kromatografi tapi disini saya akan menjelaskan empat macam kromatografi saja, yaitu kromatografi gas, kromatografi cair Kinerja Tinggi, kromatografi kertas, dan kromatografi lapis tipis.     
  1.Kromatografi Gas
a. Pengertian Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.

b.Prinsip Kromatografi Gas
Kromatografi gas mempunyai prinsip sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas fase gerak dan pada oven temperatur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.

c.  Alat Kromatografi Gas
1)    Fase Mobil (Gas Pembawa)
2)    Sistem Injeksi Sampel
3)    Kolom
4)    Detektor
5)    Pencatat (Recorder)

d.  Cara Kerja
 1)    Gas di dalam silinder baja gialirkan melalui kolom yang berisi fasa diam.
 2)    Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
 3)    Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di sana terjadi proses pemisahan.
 4)    Komponen yang sudah terpisah meninggakan kolom.
 5)   Suatu detektor yang sudah dileyakkan di ujung kolom digunakan untuk mendeteksi jenismaupun         jumlah tiap komponen.
 6)    Hasil pendeteksi direkam oleh detektor yang disebut kromatogram, yang terdiri dari beberapa             peak.

 e. Kelebihan
1)    Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2)    Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi. 3)    Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4)    Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat dan        sensitifitasnya tinggi.
5)    Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam          yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.

f. Kekurangan
1)    Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
2)    Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.                    Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan,        tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3)    Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat          terlarut.    

  
 2.       Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 

 a.  Pengertian Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan salah satu metode kimia dan        fisikokimia. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.                                         b.         Prinsip Kromatografi Cair Kinerja Tinggi                                                                                1)    Fasa gerak cair dialirkan melalui  kolom ke detektor dengan bantuan pompa.                                2)    Sempel dimasukkan ke dalam fase gerak .                                                                                    3)    Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen campuran berdasarkan kekuatan interaksi solut             dengan fasa diam. Solut yang berinteraksi lemah akan keluar lebih dulu .                                      4)    Setiap komponen yang keluar akan dideteksi oleh detektor lalu direkam dalam bentuk                         kromatogram.                                                                                                                                 

 c.   Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi                                                                                        1)    Tempat Pelarut 
 2)    Pompa
 3)    Tempat Injeksi Sampel 
 4)    Kolom 
 5)    Detektor
 6)    Rekorder 

d.     Cara Kerja
 1)    Mula-mula solven diambil melalui pompa. 
 2)    Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar, yang dipasang tepat pada sampel          loop. 
 3)    Sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian bersama-sama dengan solven masuk            kedalam kolom. 
 4)     Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor, yang penampakannya ditunjukan oleh perekam          (pencatat = recorder). 

e.         Kelebihan 
1)    Cepat 
2)    Kolom dapat digunakan kembali 
3)    Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik 
4)    Mudah rekoveri sampel

f.      Kekurangan 
1)    Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya 
2)    Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya       

3.       Kromatografi Kertas 

a.         Pengertian Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan dan mengidentifikasi campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen) yang terdiri dari dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.

b.         Prinsip Kromatografi Kertas Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen  bergerak pada laju yang berbeda dan campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.

c.          Alat dan Bahan                                   
 i.          Alat 
1)   Bejana dan penutupnya 
2)   Penggaris 
3)   Pipa Kapiler 
4)   Pensil atau Ballpoint 
5)   Gunting 
6)   Penjepit Kertas
                                
ii.          Bahan 
1)   Kertas Saring 
2)   Noda (bisa berupa spidol, stabilo, dan zat warna lainnya) 
3)   Pelarut yang cocok dengan noda

d.         Cara Kerja 
1)    Potong kertas saring menjadi berbentuk persegi panjang (ukuran terserah kalian yang penting              bisa masuk ke dalam bejana, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil). 
2)    Garis ujung kertas bagian bawah (minimal jarak dari ujung kertas 1 cm untuk mencegah kontak           langsung dengan pelarut). 
3)    Tetesi noda pada garis pembatas pada kertas. 
4)    Masukkan kertas yang sudah ditetesi noda tadi kedalam bejana yang sebelumnya sudah diberi             pelarut. 
5)    Tunggu hingga beberapa menit sampai proses penyerapan selesai. 
6)    Setelah itu kertas dikeringkan. 
7)    Ukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen noda yang dipisahkan dan hitung nilai Rf noda         tersebut.       

4.       Kromatografi Lapis Tipis 

a.         Pengertian Kromatografi Lapis Tipis adalah suatu teknik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan. Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida.

b.         Prinsip Kromatografi Lapis Tipis 
1)    memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang                     digunakan. 
2)    kromatografi lapis tipis memiliki fase diam berupa sebuah lapis tipis silika atau alumina dan fase         gerak pelarut atau campuran pelarut (eluen) yang sesuai.

 c.          Alat 
1)    Silika Gel (fase diam) dan Pewarna (fase gerak) 
2)    Gelas kimia atau bejana 
3)    Lempengan 
4)    pensil

d.         Cara Kerja 
1)    Kita siapkan alat. 
2)    Gambar sebuah garis menggunakan pensil pada bagian bawah lempengan (jarak garis dari ujung         lempengan berkisar antara 1-2cm). 
3)    Teteskan pelarut dari campuran pewarna pada garis lempengan. 
4)    Masukkan lempengan pada gelas kimia (jangan sampai terkena pelarut). 
5)    Komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda             dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna.

e.         Kegunaan 
1)    Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran. 
2)    Untuk penentuan identitas antara dua  campuran. 
3)    Untuk memonitor perkembangan reaksi. 
4)    Untuk penentuan keefektifan pemurnian. 
5)    Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk pemisahan pada kromatografi kolom. 
6)    Untuk memonitor kromatografi kolom .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar