Selasa, 20 Oktober 2015

Praktikum Reaksi Eksoterm dan Endoterm


A. Tujuan percobaan
     Tujuan percobaan ini adalah menyelidiki reaksi-reaksi yang bersifat eksoterm dan endoterm.

B. Dasar teori
     Reaksi eksoterm adalah suatu reaksi yang melepaskan kalor,sedangkan reaksi endotrm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur tohor,CaO(s)Dimasukan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) => Ca(OH)2(aq)
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, Na4Cl.
NH4Cl(s) + Air => NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kalor setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.
     Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Mungkin contoh ini dapat memberikan penjelasan lebih baik tentang terjadinya perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Air mendidih mengandung kalor lebih banyak dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es.
Apa yang sebenarnya terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut: kalor berpindah dari benda yang bersuhu lebih rendah. Perpindahan kalor yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarrkan dalam keadaan demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu dinamakan kesetimbangan termal. Jadi pada kesetimbangan termal tidak terjadi lagi perpindahan kalor dari benda satu ke benda lainnya.
     Harga ∆H Reaksi Eksoterm dan Endoterm :
     Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp lebih kecil dari Hr. Oleh karena itu ∆H bertanda negatif (-). Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap oleh sistem dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ∆H bertanda positif (+).
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ∆H bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm Hp>Hr, sehingga ∆H bertanda positif(+)
Penulisan suatu persamaan reaksi yang disertai dengan harga perubahan entalpinya dinamakan persamaan termokimia. Berikut diberikan contoh persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm dan endoterm.
Persamaan trermokimia untuk reaksi eksoterm:
CaO(s) + CO2(g) => CaCO3(s) ∆H= -a kJ
Persamaan termokimia untuk reaksi endoterm:
CaCO3(s) => CaO(s) + CO2(g) ∆H= +a kJ

C. Alat dan Bahan

Tabung reaksi kecil
Larutan HCl 1M
Pengaduk (spatula)
Larutan NaOH 1M
Pita Mg
Serbuk NH4Cl
Kristal Ba(OH)2
Kristal [CO(NH2)2]

D. Cara kerja
1. Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 2 pita Mg. Biarkan bereaksi dan pegang dasar tabung reaksi, rasakan panas atau dingin. Catatlah pada lembar pengamatan.
2. Masukkan 2 ml larutan HCl 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 2 ml larutan NaOH 1 M, amati seperti langkah 1.
3. Masukkan 1 sendok kecil serbuk NH4Cl ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 1 sendok kecil Ba(OH)2, aduk rata dan amati seperti langkah 1.
4. Masukkan 1 sendok kecil kristal urea ke dalam tabung reaksi dan tambahkan air 2 ml, aduk dan amati seperti langkah 1.

E. Hasil pengamatan

1. Mg(s) + HCl(aq) Panas

2. NaOH(aq) + HCl(aq) Panas

3. NH4Cl(s)+Ba(OH)2(aq) Dingin

4. CO(NH2)2(s) + H2O(l) Dingin

F. Kesimpulan
     Dari pengamatan kelompok kami, dapat dilihat bahwa reaksi yang bersifat eksoterm adalah reaksi yang bersuhu tinggi (panas). Sedangkan reaksi yang bersifat endoterm adalah reaksi yang bersuhu rendah(dingin).

1 komentar: